Jumat, 13 November 2009


Kandungan fitonutrien dari buah strawberry kaya akan fenol, kandungan fenol yang terdiri dari anthocyanin dan ellagitanin tidak hanya menyebabkan strawberry menjadi berwarna merah tapi juga kaya akan antioksidan sehingga baik untuk jantung, anti kanker sekaligus anti radang.

Ellagitanin sendiri seringkali dikatakan bisa mengurangi risiko kanker, karena dengan kebiasaan mengkonsumsi strawberry rutin bisa mengurangi risiko kanker sebanyak tiga kali lipat. Hal ini dinyatakan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Kandungan vitamin C dalam strawberry sendiri tidak bisa diremehkan, Annals of the Rheumatic Diseases melakukan sebuah studi terhadap 20.000 individu yang menderita polyarthritis dan terbukti bahwa pada individu yang memakan buah yang mengandung sedikit vitamin c akan mengalami radang sendi lebih sering dibandingkan dengan yang tidak.

Jadi bagaimana cara mengkonsumsinya? Journal Agricultural and Food Chemistry menyarankan untuk mengkonsumsinya dalam keadaan baru dipotong dan segar. Cuci bersih dan simpanlah dalam suhu 5 derajat celcius, serta jangan dikonsumsi lebih dari 6 hari karena kandungan vitamin C-nya akan berkurang 5%. Untuk variasi makanan, konsumsilah dengan sayur-sayuran sehingga menjadi salad buah. Sesekali, buatlah jus strawberry. (wspd)

Sabtu, 07 November 2009

Apakah anda menyukai es krim? Anak-anak maupun orang dewasa menyukai jenis makanan yang satu ini. Makanan yang dianggap penyebab obesitas atau kegemukan ini sedang dikembangkan untuk dijadikan resep mengobati kanker. Beberapa peneliti ilmuwan dari Universitas Auckland di Selandia Baru, bekerjasama dengan perusahaan susu terbesar Fonterra, saat ini sedang melakukan penelitian dan menciptakan obat pencuci mulut yang dapat memerangi efek samping dari kemoterapi pada penderita kanker.

Es krim yang diberi nama Recharge, ini menggunakan bahan-bahan aktif dari produk susu untuk mengurangi diare, anemia dan kurangnya nafsu makan pada orang-orang yang sedang menjalani kemoterapi. Selain menemukan manfaat susu untuk penyembuhan pasien kanker, peneliti juga mendapatkan fakta jika susu yang terdapat dalam es krim diyakini dapat memulihkan kondisi kesehatan pasien kanker dengan cepat. Penelitian es krim ini terbagi atas dua uji klinis yang berfungsi untuk mengurangi berat badan dan memperbaiki sistim imun tubuh setelah kemoterapi.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, boleh dibilang, penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengidentifiklasi sejumlah lemak susu dan protein susu dapat melindungi dari efek samping pemakaian obat kanker, dan bermanfaat untuk pemulihan kesehatan pasien.

"Kedua komponen bioaktif susu dikembangkan untuk diisi ulang dan memiliki potensi unik untuk membantu tubuh dalam mengatasi efek samping dari kemoterapi," ujar Jeremy Hill, Kepala Kantor Teknologi Fonterra, seperti dilansir dari Telegraph, lembaga penelitian kanker di Selandia Baru telah melakukan penelitian terhadap 10 pasien kanker yang bersedia menjadi sukarelawan atas penelitian ini. Peserta diberikan 100 gram es krim rasa stroberi setiap hari. Rasa stroberi jadi pilihan karena merupakan rasa yang digemari banyak orang. (wspd.co.id)



Belum ada penelitian final yang menyatakan bahwa radiasi yang dihasilkan oleh ponsel memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan. Namun, ada baiknya jika kita mulai mencegah kemungkinan terkena dampak buruk radiasi sejak dini. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mulai menghindari dampak dari radiasi yang bisa saja akan merugikan kesehatan kita di lain hari. Berikut tipsnya:

Gunakan speaker atau headset
Headset tak memancarkan radiasi sebanyak ponsel. Para peneliti masih belum sepakat mengatakan mana yang lebih aman, apakah headset yang menggunakan kabel atau yang tidak. Karena konon, headset dengan kabel pun masih mengeluarkan radiasi, meski dalam tingkat kecil. Jadi, jika dalam keadaan sepi, dan tidak mengganggu orang lain, ada baiknya jika sesekali Anda menjawab telepon dengan menggunakan mode speaker.

Perbanyak mendengar, kurangi bicara
Ponsel memancarkan radiasi ketika Anda berbicara atau mengetik SMS, tapi tidak memancarkan radiasi ketika sedang menerima pesan. Maka, usahakan untuk mendengarkan lebih banyak saat bicara dengan ponsel, ketimbang berbicara.

SMS
Ponsel tidak menggunakan tenaga banyak ketika kita mengirimkan teks ketimbang ketika ponsel bertugas mengirimkan suara kita. Artinya, tenaga berkurang, radiasi yang dikeluarkan pun juga berkurang. Lagipula, ketika kita mengetik SMS, artinya kita menjauhkan ponsel dari kepala kita.

Sejauh lengan
Ketika Anda menggunakan headset untuk menjawab telepon, usahakan untuk menjauhkan ponsel dari telinga, dada, atau pinggang. Bagian-bagian tersebut, termasuk perut adalah bagian-bagian tubuh yang mudah menyerap radiasi. Usahakan untuk menjauhkan ponsel yang sedang menerima telepon lewat headset dari perut Anda.

Sumber

;;